Search This Blog

Friday, November 29, 2019

Langkah Keempat dalam Proses Pengamatan: Amatilah Fakta-fakta Dalam Nats | #cawabekis #eps.010


Salam Bible Lovers.

Beberapa waktu yg lalu di sebuah Channel Youtube, ada orang yang berkata, bahwa Yesus berbuat dosa, yaitu mencuri keledai (band. Mrk. 11:2-6). Video kali ini akan menunjukan kesalahan paling dasar dalam langkah penafsiran Alkitab, yang berakibat pada kesimpulan yang salah seperti itu.
(intro.)

Jika Anda mengikuti video sebelumnya, di sana saya menerangkan tiga langkah pertama dalam pengamatan. Ya, Berdoa, memilih/menentukan teks, dan membaca Teks. Kelanjutan dari tiga langkah tersebut akan kita bahas dalam video ini. Yaitu mengamati fakta-fakta yang tertuang dalam teks.

Dalam langkah ini, yang harus dilakukan ialah berkonsentrasi penuh pada segala hal yang ada dalam teks. Itu dulu. Namun pertanyaan selanjutnya ialah, apakah segala sesuatu dalam teks itu harus diamati? Sebenarnya semua yang kita temukan dalam satu nats Alkitab perlu diamati. Tetapi adalah sukar bagi seseorang untuk mengamati sesuatu kalau dia tidak mengetahui apa yang harus diperhatikan.

I.              Jadi pertama-tama di sini kita lihat dulu Apa yang perlu diamati?
Berikut ini adalah daftar hal-hal yang perlu diperhatikan setiap kali kita mempelajari Alkitab.
1.    Pribadi-pribadi/oknum-oknum
Contoh:
-Nama-nama oknum/pribadi: Allah, Tuhan Yesus, Roh Kudus, malaikat, iblis
            -Kata ganti orang seperti: Dia, ia, mereka, kamu, aku, kita, dsb.
2.    Pernyataan-pernyataan.
Contoh:
            -Semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah.
            -Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Dsb.
3.    Pertanyaan-pertanyaan.
Contoh:
            -menurut kamu siapa Aku?
            -siapakah yang harus Aku utus? Dsb.
4.    Perintah-perintah.
Contoh:
            -kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap kekuatanmu!
            -persembahkanlah tubuhmu sebagai persembahan yang kudus kepada Allah. dsb.
5.    Keadaan atau situasi
Contoh:
                        -semua yang mendengar firman Allah itu menjadi takut.
                        -maka terjadilah kegemparan di tengah-tengah umat itu. Dsb.
6.    Tempat.
Contoh:
            -lalu Roh Kudus membawa Yesus ke Padang Gurun
            -penatua-penatua diundang untuk datang ke Efesus. Dsb.
7.    Waktu/masa
Contoh:
            -ketika Yesus keluar dari bait Allah.
            -ketika tiba Hari Pentakosta. Dsb.
8.    Cara-cara
Contoh:
            -percayalah kepadaku maka engkau akan selamat.
            -jika engkau mengakui segala dosamu maka Ia akan mengampunimu. Dsb.
9.    Alasan-alasan
Contoh:
            -sebab dosamu sudah diampuni maka jangan berbuat dosa lagi.
            -sebab Yesus sudah bangkit maka engkau juga sudah dibangkitkan. Dsb.


II.            Kedua, bagaimana pelaksanaan aktifitas pengamatan itu harus dikerjakan?
1.    Pakailah kertas dan tulislah/catatlah apa yang diamati (boleh juga diketik komputer)
a.    Catatan ini mendorong kita untuk berpikir.
b.    Kalau dicatat maka pengamatan kita tidak akan hilang, sehingga dapat dipakai lagi.
2.    Amatilah nats melalui pemakaian pertanyaan-pertanyaan.
a.    Pakailah pertanyaan-pertanyaan sebagai alat untuk mendorong dan mempertajam pikiran kita.
b.    Kita perlu melatih pikiran kita supaya kita mulai mengamati Alkitab sama seperti seorang wartawan yang selalu mempergunakan 6 pertanyaan utama.
3.    Nah, begini contohnya:
a.    Pertanyaan pertama: SIAPAKAH? (siapakah yang terlibat dalam nats ini? Siapakah yang berkata dalam nats ini? Siapakah yang mendengar dalam nats ini? Siapakah pokok pernyataan ini? Dsb.)
b.    Pertanyaan kedua: APAKAH? (apakah pokok pembahasan? Apakah yang dikatakan tentang pokok itu? Apakah yang terjadi? Dsb.)
c.    Pertanyaan ketiga: KAPAN? (kapan ini terjadi? Kapan hal ini akan terjadi? Dsb.)
d.    Pertanyaan keempat: DIMANAKAH? (dimanakah ini terjadi? Apakah ada gerakan geografis dalam nats ini? Dsb.)
e.    Pertanyaan kelima: MENGAPAKAH? (mengapakah hal ini terjadi atau akan terjadi? Mengapakah orang ini berkata demikian? Mengapakah ini terjadi pada saat ini? Dsb.)
f.     Pertanyaan keenam: BAGAIMANA CARANYA? (bagaimana caranya ini terjadi? Bagaimana caranya ini dapat terjadi? Dsb.)

Mungkin semua pertanyaan ini tidak dapat dijawab dari satu nats tetapi kita selalu perlu mulai dengan pertanyaan-pertanyaan ini untuk mendorong kita sungguh-sungguh berpikir dan untuk menjaga supaya pengamatan kita lengkap.

Dalam paragraph, satu pertanyaan dapat dipakai untuk semua ayat sekaligus dan semua pertanyaan dapat dipakai ayat demi ayat. Ada banyak variasi dalam pemakaian enam pertanyaan ini, karena ini proses berpikir yang dinamis. Silahkan kreatif!

Nah, letak persoalan dari klaim orang yang berkata bahwa Yesus mencuri keledai itu, ada di sini. Pengamatan yang tidak cermat atau bahkan mungkin dia sama sekali tidak melakukan pengamatan. Yang dilakukannya menangkap peristiwa itu secara deduktif. Artinya dia memang berbicara berdasarkan asumsi pribadinya, bukan berdasarkan fakta dari teks.

Begitulah Cara Waras Belajar Kitab Suci. saya memohon dengan sangat, kepada Anda, para pencinta Firman yang sangat waras ini, agar menerapkan langkah-langkah ini, jika mempelajari Alkitab. Jangan hanya jadi teori belaka.

Saya Pieter Sunkudon. God Bless.

No comments:

Post a Comment