Salam Bible
Lovers.
Beberapa waktu
yg lalu di sebuah Channel Youtube, ada orang yang berkata, bahwa Yesus berbuat
dosa, yaitu mencuri keledai (band. Mrk. 11:2-6). Video kali ini akan menunjukan
kesalahan paling dasar dalam langkah penafsiran Alkitab, yang berakibat pada
kesimpulan yang salah seperti itu.
(intro.)
Jika Anda
mengikuti video sebelumnya, di sana saya menerangkan tiga langkah pertama dalam
pengamatan. Ya, Berdoa, memilih/menentukan teks, dan membaca Teks. Kelanjutan
dari tiga langkah tersebut akan kita bahas dalam video ini. Yaitu mengamati
fakta-fakta yang tertuang dalam teks.
Dalam langkah
ini, yang harus dilakukan ialah berkonsentrasi penuh pada segala hal yang ada
dalam teks. Itu dulu. Namun pertanyaan selanjutnya ialah, apakah segala sesuatu
dalam teks itu harus diamati? Sebenarnya semua yang kita temukan dalam satu
nats Alkitab perlu diamati. Tetapi adalah sukar bagi seseorang untuk mengamati
sesuatu kalau dia tidak mengetahui apa yang harus diperhatikan.
I.
Jadi pertama-tama di sini kita lihat dulu Apa yang
perlu diamati?
Berikut ini
adalah daftar hal-hal yang perlu diperhatikan setiap kali kita mempelajari
Alkitab.
1. Pribadi-pribadi/oknum-oknum
Contoh:
-Nama-nama oknum/pribadi: Allah, Tuhan Yesus, Roh
Kudus, malaikat, iblis
-Kata
ganti orang seperti: Dia, ia, mereka, kamu, aku, kita, dsb.
2. Pernyataan-pernyataan.
Contoh:
-Semua
orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah.
-Akulah
jalan, kebenaran, dan hidup. Dsb.
3. Pertanyaan-pertanyaan.
Contoh:
-menurut
kamu siapa Aku?
-siapakah
yang harus Aku utus? Dsb.
4. Perintah-perintah.
Contoh:
-kasihilah
Tuhan Allahmu dengan segenap kekuatanmu!
-persembahkanlah
tubuhmu sebagai persembahan yang kudus kepada Allah. dsb.
5. Keadaan atau situasi
Contoh:
-semua yang mendengar
firman Allah itu menjadi takut.
-maka terjadilah
kegemparan di tengah-tengah umat itu. Dsb.
6. Tempat.
Contoh:
-lalu
Roh Kudus membawa Yesus ke Padang Gurun
-penatua-penatua
diundang untuk datang ke Efesus. Dsb.
7. Waktu/masa
Contoh:
-ketika
Yesus keluar dari bait Allah.
-ketika
tiba Hari Pentakosta. Dsb.
8. Cara-cara
Contoh:
-percayalah
kepadaku maka engkau akan selamat.
-jika
engkau mengakui segala dosamu maka Ia akan mengampunimu. Dsb.
9. Alasan-alasan
Contoh:
-sebab
dosamu sudah diampuni maka jangan berbuat dosa lagi.
-sebab
Yesus sudah bangkit maka engkau juga sudah dibangkitkan. Dsb.
II.
Kedua, bagaimana pelaksanaan aktifitas pengamatan itu
harus dikerjakan?
1. Pakailah kertas dan tulislah/catatlah apa yang diamati
(boleh juga diketik komputer)
a. Catatan ini mendorong kita untuk berpikir.
b. Kalau dicatat maka pengamatan kita tidak akan hilang,
sehingga dapat dipakai lagi.
2. Amatilah nats melalui pemakaian pertanyaan-pertanyaan.
a. Pakailah pertanyaan-pertanyaan sebagai alat untuk
mendorong dan mempertajam pikiran kita.
b. Kita perlu melatih pikiran kita supaya kita mulai
mengamati Alkitab sama seperti seorang wartawan yang selalu mempergunakan 6
pertanyaan utama.
3. Nah, begini contohnya:
a. Pertanyaan pertama: SIAPAKAH? (siapakah yang terlibat
dalam nats ini? Siapakah yang berkata dalam nats ini? Siapakah yang mendengar
dalam nats ini? Siapakah pokok pernyataan ini? Dsb.)
b. Pertanyaan kedua: APAKAH? (apakah pokok pembahasan?
Apakah yang dikatakan tentang pokok itu? Apakah yang terjadi? Dsb.)
c. Pertanyaan ketiga: KAPAN? (kapan ini terjadi? Kapan
hal ini akan terjadi? Dsb.)
d. Pertanyaan keempat: DIMANAKAH? (dimanakah ini terjadi?
Apakah ada gerakan geografis dalam nats ini? Dsb.)
e. Pertanyaan kelima: MENGAPAKAH? (mengapakah hal ini
terjadi atau akan terjadi? Mengapakah orang ini berkata demikian? Mengapakah
ini terjadi pada saat ini? Dsb.)
f. Pertanyaan keenam: BAGAIMANA CARANYA? (bagaimana
caranya ini terjadi? Bagaimana caranya ini dapat terjadi? Dsb.)
Mungkin semua
pertanyaan ini tidak dapat dijawab dari satu nats tetapi kita selalu perlu
mulai dengan pertanyaan-pertanyaan ini untuk mendorong kita sungguh-sungguh
berpikir dan untuk menjaga supaya pengamatan kita lengkap.
Dalam
paragraph, satu pertanyaan dapat dipakai untuk semua ayat sekaligus dan semua
pertanyaan dapat dipakai ayat demi ayat. Ada banyak variasi dalam pemakaian
enam pertanyaan ini, karena ini proses berpikir yang dinamis. Silahkan kreatif!
Nah, letak
persoalan dari klaim orang yang berkata bahwa Yesus mencuri keledai itu, ada di
sini. Pengamatan yang tidak cermat atau bahkan mungkin dia sama sekali tidak
melakukan pengamatan. Yang dilakukannya menangkap peristiwa itu secara
deduktif. Artinya dia memang berbicara berdasarkan asumsi pribadinya, bukan
berdasarkan fakta dari teks.
Begitulah Cara
Waras Belajar Kitab Suci. saya memohon dengan sangat, kepada Anda, para
pencinta Firman yang sangat waras ini, agar menerapkan langkah-langkah ini,
jika mempelajari Alkitab. Jangan hanya jadi teori belaka.
Saya Pieter
Sunkudon. God Bless.
No comments:
Post a Comment