Search This Blog

Tuesday, October 8, 2019

CAWABEKIS (Cara Waras Belajar Kitab Suci) eps. 003: Wahyu: Bukan Perkataan Allah?


 2 Tim. 3:16a

“16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar. . .”


 silahkan klik link di bawah ini untuk melihat video:

            Pembahasan kali ini masih merupakan kelanjutan dari pembahasan sebelumnya, yakni berkenaan dengan teks 2 Timotius 3:14-17. Dalam paragraf tersebut ada satu klausa yang penting untuk dikaji lebih dalam sehingga kita menemukan terjemahan yang lebih mendekati bunyi asli. Mengapa ini perlu? Sebab akan mempengaruhi padangan dasar kita terhadap Alkitab Firman Allah itu.



            Kita langsung saja. Klausa “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar. . .” diterjemahkan dari bahasa Yunani “pa/sa grafh. qeo,pneustoj kai. wvfe,limoj” (pasa grafee Teopneustos kai ofelimos). Pertama, pasa grafee, artinya “tiap nas (Kitab Suci)= segala yang tertulis dalam Kitab Suci.” (B. F. Drewes 2011)[1] Sementara itu berdasarkan konteks dekatnya ayat 15, pasa grafee yang dimaksud adalah menunjuk pada hiera grammata (Kitab Suci) yang diyakini sebagai kanon oleh orang Yahudi yaitu Perjanjian Lama, kemudian oleh gereja mula-mula yaitu juga seluruh Perjanjian Baru. Itulah alasan mengapa kita harus percaya bahwa Alkitab diilhamkan baik verbal maupun plenary.



            Kedua, mari terlebih dahulu kita simak beberapa terjemahan berikut: KJV, “All scripture is given by inspiration of God, and is profitable for doctrine” (terj.: semua tulisan adalah diberikan oleh inspirasi Allah, dan adalah bermanfaat untuk doktrin). NASB, “All Scripture is inspired by God and profitable for teaching…” (terj.: semua tulisan adalah diinspirasikan oleh Allah dan bermanfaat untuk mengajar), dan BIS, “Semua yang tertulis dalam Alkitab, diilhami oleh Allah dan berguna untuk mengajarkan yang benar.”



            Perhatikanlah hubungan frase “segala tulisan” dengan klausa “yang diilhamkan Allah memang bermanfaat (TB).” Teks Yunani dari bagian ini, menunjukan ada kata benda, grafee yang diikuti dua kata sifat, teopneustos kai ofelimos tanpa artikel. Menurut kaidah bahasa Yunani Koine, kata sifat dalam hubungannya dengan kata benda dapat berposisi sebagai atributif atau predikatif.[2]



Dalam penjelasannya Petrus Maryono, pakar Perjanjian Baru dari Dalas Theological Seminary itu melanjutkan bahwa, klausa ini harus diterjemahkan, “seluruh kitab suci itu diilhamkan Allah dan bermanfaat….” Hal ini senada dengan penjelasan dalam Jamieson, Fausset, and Brown Commentary, bahwa “Posisi kedua kata sifat Yunani [Theopneustos kai ofelimos] tak dapat mengambil yang satu sebagai julukan, sementara yang lain sebagai predikat…. Kata sifat sangat terkait erat, bahwa karena yang satu adalah predikat maka yang lain juga harus begitu.[3] Jadi, tidak ada lagi yang dapat dicurigai dari frase terjemahan “yang diilhamkan” mengingat apabila ada kata “yang” di sana maka dapat dimaknai “ada tulisan yang tidak diilhamkan.”



            Jika pertanyaannya adalah bagian mana dalam Alkitab yang merupakan ilham atau wahyu Allah? jawabnya ialah “seluruh tulisan.” Wahyu Allah dalam hal ini bukan menunjuk pada “perkataan Allah” semata. Inilah perbedaan konsep yang cukup menonjol antara “wahyu Allah” menurut Alkitab dengan “wahyu Allah” dalam agama lain, Islam misalnya, di mana dalam syariat Islam, wahyu adalah kalam atau perkataan dari Allah, itu menurut pengertian sederhana dari Wikipedia.



            Jadi, sekali lagi, yang dimaksud dengan Wahyu Allah dalam teks ini adalah tulisan para penulis Alkitab, yang dikuasai oleh Roh Kudus sedemikian rupa, yakni tanpa mengesampingkan karakter dan latar belakang mereka masing-masing, kemudian menghasilkan Tulisan yang murni, benar tanpa salah, atau istilah yang biasa dipakai para pakar, ineransi.[4]

Anda masih dalam Serial CAWABEKIS (Cara Waras Belajar Kitab Suci).

Tetap semangat belajar firman agar bertumbuh. Imanuel.



Saya: Pieter Sunkudon. Sampai Jumpa.





                  [1]B.F. Drewes, Wilfrid Haubeck, Heinrich von Siebenthal, Kunci Bahasa Yunani Perjanjian Baru: Surat Roma Hingga Kitab Wahyu, vol. 2 (Jakarta: BPK Gunung  Mulia, 2011), 233.


                  [2]lih. Petrus Maryono, Diktat Kuliah: Yunani III, Gramatika & Sintaksis Bahasa Yunani PB, STTII Yogyakarta, 61.


                  [3] PC Study Bible V5: Jamieson, Fausset, dan Brown Commentary, Database Elektronik. Hak cipta © 1997, 2003, 2005, 2006 oleh Biblesoft, Inc. All rights reserved.) [terj.langsung]



                  [4]Lih. Arnold Tindas, Inerrancy: Ketaksalahan Alkitab (Jakarta: Harvest International Theological Seminary (HITS), 2007).

No comments:

Post a Comment