https://youtu.be/6p3eFY932gM
“Tidak ada hak istimewa atau
sukacita yang lebih besar dibandingkan mempelajari Firman Allah” demikian kata
Grant R. Osborne (Spiral Hermeneutika, 2012).
Alkitab, Firman Allah itu, adalah tulisan yang paling bermanfaat, di sepanjang
sejarah. Kita tidak akan membicarakan bukti soal itu kali ini, namun soal apa
yang Alkitab sendiri katakan tentang manfaat Kitab Suci.
Banyak nats yang telah mengisyaratkan manfaat mempelajari Alkitab, di
sepanjang PL & PB, namun kali ini kita fokus pada 2 Timotius 3:14-17, yang
berbunyi,
14 Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau
terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah
mengajarkannya kepadamu. 15
Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat
memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada
Kristus Yesus. 16 Segala
tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk
menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam
kebenaran. 17 Dengan demikian
tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.
Paulus menulis surat ini pada sekitar tahun 67 (PC Study Bible V5: Bible Knowledge Commentary), di mana
Kaisar Nero tengah berkuasa. Paulus sendiri sedang berada dalam penjara,
menantikan eksekusi matinya. Sehingga ini adalah surat Paulus yang terakhir. Dalam
surat ini Paulus mengakui bahwa, ia sedang berada dalam penjara (2 Tim. 1:16),
menderita kekurangan sebagai tahanan biasa (2 Tim. 2:9), ditinggalkan oleh
kebanyakan sahabat (2 Tim. 1:15), ia sadar bahwa pelayanannya sudah berakhir
dan saat kematiannya sudah dekat (2 Tim. 4:6-8, 18) (Alkitab App.: Alkipedia). Situasi ini menunjukan
betapa urgennya pesan yang disampaikannya.
Konteks pasal 3 menambah urgensi dari teks ini. Adanya masa sukar,
dengan berbagai cirinya, ditambah dengan perilaku dosa manusia tidak lupa
dinyatakan Paulus (yakni Cinta akan diri; ketamakan; keangkuhan dan kemuliaan
yang sia-sia; kehilangan rasa hormat kepada orang tua; tidak tahu berterima
kasih & tidak peduli dengan kehidupan rohani; ketidakjujuran; orang jadi
suka saling menjelekan; tidak dapat menguasai diri dan hasratnya; menyepelekan
& tidak menghargai hal yang baik; kelicikan; kemunafikan dan sebagainya).
Itulah sebabnya manusia membutuhkan pedoman yang benar dalam menghadapi situasi
ini.
Dalam semangat inilah Paulus menyatakan manfaat dari Firman Allah itu bagi
kehidupan manusia. Paling tidak ada dua macam manusia yang dapat menarik
manfaat firman Allah, pertama, mereka yang belum mengenal Tuhan; dan kedua,
mereka yang telah mengenal Tuhan. Bagi orang yang belum mengenal TUhan, Alkitab
akan menuntun mereka kepada keselamatan (ayat 15). Sedangkan bagi orang
percaya, mereka akan diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. Alkitab akan
mengajar; mendidik dalam kebenaran; memperbaiki kelakuan; dan menyatakan
kesalahan.
Jadi Alkitab dibutuhkan semua manusia supaya (1) mereka dapat tahu akan
jalan keselamatan. Lalu (2) dibutuhkan orang Kristen untuk pertumbuhan rohani.
Kemudian (3) Alkitab dibutuhkan hamba-hamba Tuhan untuk kehidupan dan
pelayanan. Hamba-hamba Tuhan harus memberitakan firman Allah kepada orang-orang
belum percaya agar mereka tahu jalan keselamatan. Serta kepada orang Kristen
supaya mereka dapat bertumbuh dalam Kristus.
Saudara dan saya harus memastikan bahwa, kita mendapatkan manfaat dari
Alkitab itu secara maksimal. Kita harus mengerti benar isinya. Ini tidak
mungkin terjadi apabila kita tidak menelaah Alkitab dengan cara yang waras
(baca: tepat). Nah, apabila ada orang yang mengaku telah mempelajari Alkitab,
bahkan mungkin mengaku telah menghafalkan PL & PB, namun tidak mendapatkan
manfaat seperti di atas, saya jadi curiga, pertama, ia mempelajari dengan
metode yang salah atau, kedua, ia berbohong telah menguasai Alkitab.
Atau Anda dapat menambahkan kemungkinan orang seperti dalam kisah
tentang penabur yang Tuhan Yesus ceritakan dalam Matius 13:1-23. Nampak di
sana, ada orang yang menerima firman itu seperti tanah yang subur, yang ketika
ditaburi benih, benih itu bertumbuh dan berbuah. Tetapi ada tiga jenis orang yang
tidak mendapat manfaat dari Firman Tuhan, 1) mereka yang tidak mengerti,
sehingga Iblis datang merampasnya; 2) mereka yang tidak tahan pencobaan,
sehingga penindasan membuatnya murtad; 3) mereka yang terbuai
oleh hal-hal duniawi (kekuatiran dunia ini, tipu daya kekayaan, kenikmatan
hidup). Saya tidak tahu, Anda
yang mana. J
Penutup:
Anda sedang menyaksikan Serial CAWABEKIS (Cara Waras Belajar Kitab Suci).
Jika Anda masih waras… ekh, maksud saya masih tertarik dengan serial
ini, silahkan subscribe dan tekan
loncengnya, agar Anda mendapat notifikasi untuk video selanjutnya. Solideo
Gloria dan Tuhan Yesus mengasihimu. Amin. Saya: Pieter Sunkudon. Sampai Jumpa.
No comments:
Post a Comment