Search This Blog

Friday, December 2, 2022

Puncak Penyataan Diri Allah (Ibrani 1:1-4)

 

Berabad-abad lamanya manusia berupaya mengenal Allah dengan hikmat mereka sendiri, namun sayang, hasilnya sia-sia. Sebab Allah hanya dapat dikenal sejauh Dia memperkenalkan diri. Nah, Alkitab menunjukan bahwa wahyu Allah itu progress sifatnya, dan memuncak pada diri Yesus Kristus.
Pembukaan surat Ibrani (1:1-4) menyatakan dua hal, Pertama, Yesus Kristus adalah puncak penyataan Allah selama berabad-abad. Alkitab berkata, "Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada...." Kedua, Dialah Anak Allah, Penguasa utama semesta. Perhatikan bagaimana firman ini mendeskripsikan Yesus, "... Dia berhak menerima segala yang ada✅; Dia pencipta✅; Dia-lah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada ✅; Dia menyucikan kita dari segala dosa✅; Dia bertahta di sorga✅; Dia pemilik nama terindah di seluruh jagad raya ini✅."
Bagi saya semua itu cukup untuk kita menyimpulkan keunggulan keagungan-Nya.
Jadi tidak ada pilihan lain bro/sis. Ingin kenal Allah? kenallah Yesus!

Monday, November 28, 2022

Renungan Natal Advent I (Yoh. 1:1-9)

 https://www.instagram.com/reel/ClfZFxUjcHM/?igshid=YmMyMTA2M2Y=

Shalom bro/sist.

Tidak terasa kita sudah memasuki minggu Advent I ya .. seperti baru kemarin kita merayakan natal, ekh sudah natal lagi... Hehe. Itu tandanya bahwa penyertaan Tuhan sungguh sempurna bagi kita. Memang banyak pergumulan di hari-hari yang lewat, namun lihatlah, tangan perkasa-Nya terus memegang kita kuat bukan?

Nah, penting bagi orang percaya untuk bersiap diri menyambut natal, bukan sekadar menyiapkan hal-hal materi, lebih dari itu kita siap hati. Mari fokus kepada Putera Natal itu. Ingatlah bahwa yang kita rayakan adalah Pribadi Agung dari sorga, Dialah Anak Allah Mahatinggi. Pribadi Kekal, Penguasa Waktu; Pencipta Semesta, Dia mencipta dari yang tidak ada menjadi ada (creatio ex nihilo); dan Dialah Sang Terang Pemberi Hidup.

Jadi bro/sist. Mari syukuri kendali-Nya di tahun ini; jangan berhenti berharap dan mengandalkan Dia, di kala memasuki esok yang penuh misteri; dan biarlah semangat natal kita terwujud dalam semangat menyaksikan kebesaran Dia, Yesus Kristus, Sang Firman, Pencipta sekaligus Pengendali semesta ini.

Tuhan memberkati bro/sist semua. Amin

Mode Pabrik

 1 Timotius 4:1-11

Hari-hari ini dalam gereja Tuhan beredar paham bahwa, keselamatan itu diperoleh dan harus dipertahankan dengan perbuatan baik. Rupanya itu sudah terjadi bahkan sejak zaman Paulus dan Timotius.

Bukan hanya itu, bahkan Marthen Luther memelopori reformasi gereja karena ajaran ini.  Begini katanya “Even after you are converted by the gospel your heart will go back to operating on other principles unless you deliberately, repeatedly, set it to gospel mode.”

Kurang lebih artinya begini: 

"Bahkan setelah Anda diinsafkan oleh Injil, hati Anda akan kembali beroperasi berdasarkan asas-asas lain kecuali Anda dengan sengaja, berulang kali, mengaturnya ke mode Injil."

Injil Kasih Karunia haruslah digaungkan, bahkan di dalam gedung-gedung gereja.

Sudah Sesuai Standar?

 1 Timotius 3:1-16

Suatu hari seorang pendeta kedapatan berselingkuh. Ketika ditanya oleh seorang majelis gerejanya, "mengapa Anda melakukannya?" Iapun menjawab, "itu manusiawi."

Lucu memang. Tapi bukankah kita semua sering begitu? Demi membenarkan diri, kita mereduksi standar "ke-manusiawian" kita. Bagi kita "manusia" yang hidup dalam dosa itu lumrah, dan manusia tanpa hidup dalam dosa itu mustahil. Perhatikanlah ini, standar Allah tidak pernah berubah sejak semula, Dia mencipta & menghendaki "Adam" yang sejalan dengan citra-Nya.

Sebab itu, demi mengembalikan "Adam" yang rusak karena dosa kepada standar citra ilahi, Yesus Kristus datang sebagai Adam Kedua, yang oleh darah-Nya mengangkat dan mengarahkan kita kembali kepada tujuan mula-mula-Nya. Melalui Dia pulalah, Roh Kudus dimeteraikan dalam kita sebagai Penolong, agar kita dapat hidup semakin serupa dengan citra Yesus Kristus, Standar Sempurna Sang Pencipta.


Ayo kawan, kita terus berjuang. Sebab hidup kudus di hadapan Allah bukanlah kemustahilan melainkan keniscayaan.

Jangan salah paham

 1 Timotius 2:12 (TB)  Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.

Bacaan : 1 Tim. 2:8-15


Jangan salah paham teman.

Hidup Kekristenan kita haruslah dibatasi dan dijalani dengan tertib, bukan berarti Alkitab mendukung legalisme ataupun seksisme, bukanlah keselamatan karena melakukan hukum ataupun karena gender melainkan hanya anugerah di dalam dan melalui Yesus yang tersalib.

Kemerdekakan kita dari dosa dan Taurat bukan demi kebebasan atau demi preferensi pribadi tanpa kendali namun demi optimalnya kita hidup jadi saksi.

Melawan "Tak Percaya"

 Baca: Yoh. 20:24-31

Seringkali kita seperti Thomas, salah seorang murid Yesus mula-mula, tidak percaya. Bagi kita sebelum melihat, tidak akan percaya. Meski begitu, Tuhan tidak memurkai kita, malah Dia terus rindu agar kita dapat mempercayainya. Ingatlah bahwa, Dia melihat bahkan mengerti akan keraguanmu, dan di atas semuanya itu, Dia inginkan keselamatanmu.


Tekan Kesombongan

Rasa syukur terhadap kebesaran kasih karunia Allah yang dibangkitkan secara konstan akan sanggup menekan kesombongan kita ketika memandang segala pencapaian.


1 Timotius 1:12-13 (TB)  Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku --

aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.